Problematika Ekstrakurikuler Tahfidzul Qur’an dalam Minat Menghafal Al-Qur’an Siswa Di SMA Muhammadiyah 9 Brondong
Problematika Ekstrakurikuler Tahfidzul Qur’an dalam Minat Menghafal Al-Qur’an Siswa Di SMA Muhammadiyah 9 Brondong
DOI:
https://doi.org/10.62750/staika.v5i1.55Keywords:
Problematika, Ektrakurikuler, Tahfidzul Qur’an, MinatAbstract
Menghafal Al-Qur’an merupakan suatu perbuatan yang sangat terpuji dan mulia. Hukum menghafal Al-Qur’an adalah fardu kifayah. Apabila sebagian orang melakukannya, maka gugurlah dosa dari yang lain. Dalam ajaran Islam, menghafal Al-Qur’an merupakan sebuah perintah dari Allah. Hal ini ditunjukkan dengan firman Allah yang pertama turun yaitu surat Al-‘Alaq yang dimulai dengan kata iqra’ atau perintah membaca merupakan kata pertama dan alangkah pentingnya jika diulang dua kali. Adapun keutamaan membaca dan menghafal Al-Qur’an adalah individu yang mengamalkan akan menjadi sebaik-baik orang, dinaikkan derajatnya oleh Allah. Al-Qur’an memberikan syafa’at kepada orang yang membacanya. Al-Qur’an merupakan ayat-ayat Allah yang berupa kalamullah yang diturunkan dengan bahasa arab, yaitu satu-satunya bahasa yang terjaga dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Qur’an. Dalam menjaga dan memelihara Al-qur’an SMA Muhammadiyah 9 Brondong mempunyai suatu program yakni ekstrakurikuler tahfidzulqur’an. Tujuan penulisan ini yaitu untuk mendeskripsikan pelaksanaan ekstrakurikuler tahfidzulqur’an, mendeskripsikan problematika ekstrakurikuler tahfidzulqur’an dan mendeskripsikan solusi terhadap problematika ekstrakurikuler tahfidzulqur’an dalam minat menghafal al-qur’an siswa di SMA Muhammadiyah 9 Brondong. Penulisan ini menghasilkan; 1) pelaksanaan ekstrakurikuler tahfidzul qur’an dilaksanakan seminggu dua kali pada hari sabtu dan senin pukul 11.00 untuk kelas XI dan XII dan pada hari rabu dan kamis untuk kelas X, materi dimulai dari juz 30, metode yang diberikan sesuai dengan kemampuan peserta didik, bentuk evaluasinya berupa ujian maupun lomba-lomba yang diikutsertakan, serta usaha dalam meningkatkan anak yakni dengan memotivasi peserta didik, 2) problematika yang sering dihadapi anak yaitu: penentuan waktu yang kurang tepat dan durasi yang singkat, kesadaran muroja’ah rendah, serta peserta didik mengalami kejenuhan dan kelelahan, 3) solusi dari problematika tersebut yaitu: mengoptimalkan waktu semaksimal mungkin dengan hal-hal yang menyenangkan, mengingatkan reorientasi pada tujuan tahfidz al-qur’an, dan selalu mensupport dan memotivasi peserta didik dalam menghafal al-qur’an.
Downloads
References
Awaliyah, Firlian Nur “Upaya Guru Tahfidz dalam Mengatasi Problematika Pembelajaran Tahfidzul Qur’an di Madrasah Ibtida’iyah Muhammadiyah 01 Sedayulawas Brondong Lamongan”. Skripsi. STAIM Paciran. 2019
Erna. “Implementasi Manajemen Pembelajaran Al-Qur’an di Sekolah Dasar Islam Terpadu Nurul Ishlah Banda Aceh”. Jurnal Pencerahan. Vol. 10. No. 1 Maret 2016
Fatah, Ahmad. “Dimensi Keberhasilan Pendidikan Islam Program TahfidzAl-Qur’an”. Jurnalpenelitian Pendidikan Islam. Vol. 9. No. 2. Agustus 2014
Hidayah, Nurul. “Strategi Pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an di Lembaga Pendidikan”. JurnalTa’alum. Vol. 04. No. 01 Juni 2016
Mardhiyah, Annisa Nurul dan Ayub Ifandy Imran. “Motivasi menghafal Al-qur’an pada anak melalui komunikasi interpersonal”. Jurnal of communication. Vol 3. No. 2. September 2018
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015
Wulan, Devi Ayu Prawindar dan Ismanto. “Pembelajaran Ekstrakurikuler Tahfidz Al-Qur’an di Madrasah Aliyah”. JurnalSTAIN KUDUS. Mei 2017.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Ahmad Mushollin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.